BIENVENUE

Akhir ? Semoga bukan akhir dari segalanya Melainkan awal baru yang sesungguhnya Dua ribu enam belas Tahun perjuangan UN dan tetek bengeknya Sungguh melelahkan Sialnya, tahun ini juga Tahun perpisahan Pokoknya, aku tunggu undangan kalian ya foxies Setelah lulus putih abu Aku memasuki dunia baru Yang tak terpikirkan sebelumnya Syukuri saja Semua ada hikmahnya Salah satunya, bertemu dengan mereka Jalani saja Semua pasti dimudahkan Termasuk mem-balance-kan angka sialan ini Selamat datang dua ribu tujuh belas Aku menyambutmu dengan penuh suka cita Walaupun hanya dalam kamar tiga kali tiga meter     Tahun baru Semangat baru Impian baru Pacar baru (sosoan pacar baru, mantan aja nihil) Dan, selamat tinggal Dua ribu enam belas Terima kasih, untuk segalanya Few days later, is the first blank page of 365 page book. So, write a good one

Assalamu’alaikum. Malam gabut yang cukup dingin ya, paling nikmat kalo sambil meluk kamu minum teh. Karena tugas kuliah belum numpuk numpuk amat pengen deh post tentang seminggu yang lalu. Saya dan teman teman sejurusan ikut makrab atau malam keakraban. Namanya akumulasi, ajang kumpul dan silaturahmi mahasiswa akuntansi. Jujur, sebenernya males ikut beginian, mana nginep lagi, bawaannya rempong, rumornya juga (katanya) ospek jurusan itu lebih “parah” daripada ospek universitas atau fakultas, jadi bikin tambah mager. K arena saya udah bayar mau gamau harus ikut, sayang kamu uangnya. Tapiii ternyataaaaaaaa disini beda parah. Seru bangetlah. Ya inilah salah satunya saya bersyukur masuk keluarga besar akuntansi untirta. Makrabnya berlangsung selama 3 hari 2 malam di salah satu villa di Labuan. Jadi begini ceritanya ... 23 September 2016 Sebelum hari H saya udah nyiapin semuanya, termasuk jas ujan sekali pake yang susah dicari. Setelah semua barang dimasukan jadilah satu tas ransel

“Selesai sudah tiga tahun perjalanan putih abu-abuku.” “Banyak pengalaman yang aku alami."   “Tak lupa pelajaran hidup yang aku terima selama tiga tahun.” “Begitu juga kenangan. Manis, pahit, asam, asin. Ramai rasanya.” “Saatnya aku undur diri.”   “ Untuk berjuang menggapai mimpi ke jenjang berikutnya." “ Meskipun mimpi itu setinggi langit dan seluas samudera.” “Terima kasih, untuk selalu menemaniku mengejar kampus impian.” “Tapi sebesar apapun kamu berjuang, jika ini bukan tempat terbaik menurut-Nya, kamu bisa apa?” “Kita merencanakan sesuatu. Tapi Allah yang menentukan.” “Pasrahkan semua pada-Nya, Dia Maha Mengetahui segala yang terbaik untukmu.” “Jadi berdoalah pada-Ku. Maka Aku akan mengabulkan permintaanmu, atau menggantinya dengan yang lebih baik.” “Dan bercerminlah, lalu katakan ‘aku pasti bisa! Karena Allah bersamaku’”