BIENVENUE

Two thousand fifteen. Atau bahasa kekiniannya 2k15. Setiap tahun memang punya cerita masing-masing, termasuk tahun 2015 ini. Sejuta kenangan, ribuan kejadian, ratusan perasaan aka complicated ; senang, sedih, galau, haru, ngakak, nangis, bimbang, depresi, bahagia, bingung, stress sampe muncul istilah gabut dan baper. Bisa dibilang ini juga tahun ter-baper(?) HAHAHA. Tahun ini juga usiaku memasuki 17 tahun. It means I can go to Regent yeay! (no). No no. I mean I have a KTP. Hmm how old I am.. 2k15 : DO FUN! Gembel-bembel bopung pergi ke dunia fantasi. Serasa milik kita soalnya dunia fantasinya sepi. Dengan tour guide kita bung fajrul dan bung zaki, perjalanan aman terkendali. Dimulai dari komedi putar, istana boneka, kora-kora, halilintar, rumah kaca, rumah miring, pontang panting, arum jeram, dan hysteria. Pokoke joget! (salah). pokoknya seruuuu! Trip to Jakarta. Trip ter-gaje. Tujuan sama realita beda. Anak ilang sumpah. Tapi kita bisa lah act

Friend zone. Zona mengerikan yang hanya mampu dilewati atau ditempati oleh orang orang berhati baja. Zona dimana keikhlasan dan kesetiaan diuji. Zona dimana orang yang selalu kau sebut dalam doamu, orang yang selalu kau rindukan, orang yang selalu membuat harimu berwarna tetapi hanya menganggapmu sebagai “teman”. Ya teman. Intinya friend zone adalah cinta yang tak terbalaskan .  Kalau ini terjadi padamu mari sejenak heningkan cipta untuk kisah cintamu yang mengenaskan. Namun jika hatimu tetap kuat ketika yang kamu cintai hanya menganggapmu sebagai “teman” lantunkanlah rasa syukur daripada dianggap hantu yang ditakuti atau maling yang dilaporkan lebih baik seperti sekarang. Toh masih bisa  friendship benefit  sambil menggantungkan harapan di gemintang yang berkelap kelip di langit malam. Bukankah teman bisa menjadi  temanten  di depan penghulu? Bukankah sahabat masih bisa berjabat dan berakad?  Bila pun tetap tidak jadian, jadilah jantung buatnya yang terus berdetak mem

Via Nina Suzan Thomas , via Ikhaputri Widiantini Terjemahan bebas/Adaptasi Nosa Normanda [Tambahan baru penerjemah 9 juli 2015 2:02 siang waktu Washington DC] saya baru menemukan sumber asli artikel ini dan penulisnya. Sumber asli bisa dilihat di sini ( http://www.authorsden.com/categories/article_top.asp… ) dan penulisnya, Richard Lee Orey ( http://www.authorsden.com/visit/author.asp?AuthorID=48512 ) Orey adalah pensiunan wartawan pengadilan di United States District Court and of the California Superior Court dengan pengalaman 38 tahun. Artikel berikut tidak saya edit sama sekali dari tanggal 7 Juli kemarin. Karena artikel aslinya (tulisan Orey) sudah 10 tahun lebih beredar, jadi cukup sulit mencari aslinya–untungnya ketemu. Orey sudah kasih statement bahwa artikel ini bukan berdasarkan statistik atau data kuantitatif lain. Ini subjektif . “This is an article I would rather not post.  I publish this article with the hope that the information listed may help you and/or y

(3 days ago)   Ya, memang ga jelas, kaya perasaan ini (salah) Jadi ceritanya si Hanief ngebet banget pengen ke CSIS, semacem perpus gitu, dan dia pun ngajak siapapun yang bisa dia ajak. Tapi yang jadi cuma berlima doang. Begini ceritanya… [Senin, 9 Maret 2015] Kita (Saya Lala Titi Hanief Fikih) ketemuan abis dzuhur di stasiun cilegon untuk beli tiket buat besok. Kita beli tiket kereta kalimaya jurusan stasiun tanah abang. Awalnya saya ragu kalau trip ini bakalan jadi, tapi ternyata jadi. Abis beli tiket kita nongkrong dulu di viva café (leh) (padahal mah nyari wifi gratis doang) HAHA. [Selasa, 10 Maret 2015] Kita kumpul di stasiunnya jam 05.30 biar ga ketinggalan kereta, tapi tetep aja ngaret keretanya, Fikih bilang “keretanya lagi tambal ban dulu kayanya” oke kih-_- Ditiket sih 05.48 ya.. tapi kadang ekspetasi tidak sesuai realita guys. 05:55 kereta berangkat, jukijakijukijakijuk, hatiku gembira~ (salah) (ini dangdut) Di kereta, kita berempat (karna yang sa