Perkenalan/?
Assalamualaikum! My First Love Post nih. Dalam episode perdana kali ini saya pengen
memperkenalkan diri, kan ada pepatah Tak Kenal Maka Tak Sayang.
Nama saya Salwa Azzahra, biasanya
dipanggil 'sal..' 'wa..' 'awa' dll. Duduk dikelas 2 SMA, tepatnya dikelas XI
MIA 1. Saya lahir normal Alhamdulillah. Saya anak sulung punya 1 adik yang
nakalnya naudzubillah. Ceritanya mah baru sempet buat blog karena
skejul saya padat (jiji). Oh ya! Selain menulis, saya sering menghabiskan waktu
luang dengan makan es batu, makan es batu, makan es batu (..oke cukup),
dengerin lagu, nonton film horror dan thriller, tidur, dan tentunya berkhayal! :D
DAN..
Dipostingan pertama kali ini saya juga
mau ngepet ngepost salah satu cerpen buatan saya yang berjudul
"Pengagum Rahasia" yang sekaligus tugas B.Indonesia.
Sebelum itu saya kasih tau ya... menjadi
pengagum rahasia itu sulit bro (pengalaman ceritanya), karena emang serba
'sendiri' kan namanya juga 'secret'
Cemburu sendiri...
Nangis sendiri....
Seneng sendiri.....
Sedih sendiri......
Ketawa sendiri......(itusih gila)
Makan makan sendiri....
Cuci baju sendiri.....
(salah, itu dangdut)
Tapi saya bukan 'rahasia' lagi,
melainkan 'rahasia umum' hahahahahaha. Alias terungkap. Hiks, padahal belum
ngungkapin tapi udah ketauan duluan, yaudalahya. Okelah, jangan lama-lama! Nih
dia.........
PENGAGUM RAHASIA
Hari itu dia berdiri ditengah lapangan.
Terik matahari pun semakin membuatnya bersinar. Seperti biasa, aku hanya bisa
memandanginya dari jauh karena aku sadar aku bukan peran utama. “Itu dia! Tanya
aja Ra!” sontak, teriakan Asih mengagetkanku. “Tanya apa sih?” tanyaku yang
sedikit kesal. “Tanya hari ini ekskul kumpul atau engga...” balas Asih. Aku
bingung apa yang harus aku lakukan sementara Asih terus memaksaku untuk
menanyakan ini kepada dia. “Buruan Ra! Yaudah kalau gamau biar gue aja..” kata
Asih. Sial. Asih memang tahu bagaimana membuatku mau dengan ajakannya. “Oke gue
tanyain!” kataku yang sok berani.
Dengan mengumpulkan keberanian aku pun
menghampiri dia ditengah lapangan, Asih mengikutiku dari belakang. Langkahku
semakin dekat, semakin dekat, semakin dekat dan akhirnya aku berdiri dibelakangnya.
Benar-benar menatap punggungnya. Detak jantungku berdebar sangat cepat, bibirku
tiba-tiba terkunci. Aku tenggelam dalam lamunanku yang masih tak menyangka
kalau aku benar-benar didekatnya. “Ish buruan Ra!” bisikan Asih yang sambil
menyenggol tanganku pun menyadarkanku dari lamunan.
Dengan gugup aku mengatakan “Kak…” Dia
berbalik badan. Kini, posisiku dengannya saling berhadapan. Oh Tuhan…. “Ya, apa
de?” katanya. Mataku sekarang bertemu dengan kacamatanya. Aku terdiam sejenak.
“Ekskul hari ini kumpul ga kak?” tanyaku gugup. “Ohh kurang tau de. Coba tanya
kakak yang lain aja ya..” begitu katanya. “Ohh, makasih ya kak” “Iya..”
Sebuah percakapan singkat yang begitu
berarti bagi seorang pengagum rahasia seperti aku. Selama ini aku bersembunyi,
mengagumi didalam diam tanpa suara. Dan pada hari ini juga aku dan dia saling
bertatapan, saling berhadapan bahkan berbicara satu sama lain. Rasanya ingin
aku berteriak. Aaaaaaaaaaa.
***
Satu tahun 6 bulan pun berlalu. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat.
Perasaanku kepadanya masih sama. Posisiku juga masih sama, hanya bisa
bersembunyi dibalik layar. Sakit memang. Hingga pada suatu malam, salah satu
sahabatku bertanya, sebut saja Fitri “Ra! Lo gak capek apa jadi secret admirer?
Udah setahun lebih woyy” “Capek? Banget Fit…” jawabku lemas. “Yaudah kalo capek
udahan dong!” kata Fitri tegas. “Ya gimana caranya? Gue takut Fit…” “Gue yakin
lo bisa! Besok lo harus ngomong ke dia kalau lo secret admirer dia
selama ini” “Lo kira gampang apa ngomong kaya gitu..” “Bisa!! Ayo Zara pasti
bisa!!” “Ga bisaa Fit. Udah lah gausah bahas itu lagi. Oh ya gue mau ngasih
undangan ultah gue nih” “Wih makasih yah. Kakak itu diundang ga?” “Diundang
kok, tapi gue ga berani” “Gimana sih! Ngasih undangan aja ga berani. Pokoknya
besok lo harus ngasih undangan ini langsung ke dia” perintah Fitri. Hufhh..
Keesokan harinya aku ditemani Fitri menuju tempat nongkrong kesukaan dia.
Perpustakaan. Dia adalah sosok kakak kelas bermata empat misterius yang
biasanya membaca buku di Perpustakaan. Kami sudah sampai dipintu perpustakaan.
“Fit.. gue takut” kataku lemas. “Apaan sih! Kan semalem lo janji sama gue kalau
mau ngasih ini” “Iyaa gue tau. Tapi….” Belum sempat selesai aku berbicara Fitri
menyeret tanganku untuk masuk ke Perpustakaan. Disudut ruangan perpustakaan
terlihat seorang lelaki yang sedang membaca buku sambil mendengarkan lagu lewat earphonenya. “Nah
tuh dia. Buruan samperin. Goodluck ya!
Hahaha” kata Fitri menyemangatiku lalu meninggalkanku.
Hati kecilku masih takut dan ragu. Langkah kakiku sudah dekat dengan tempat
duduknya. Sambil aku melangkah, aku masih memutar otak bagaimana cara
memulainya. Tak sempat aku sampai ditempat duduknya, dia berdiri dan berjalan
menghampiriku. Oh Tuhan, bagaimana ini…. “Eh kamu..” sapa dia. “Iya kak” “Mau
baca buku juga?” “Engga kak. Aku mau ngasih undangan ini ke kakak” “Undangan
apa nih?” “My
Seventeen Birthday” “Kakak usahain ya, soalnya kakak udah ada janji duluan”
“Iya kak gapapa”
***
Malam ini aku genap berusia 17 tahun. Pesta ulang tahunku sebentar lagi akan
dimulai. Bola mataku masih terus memperhatikan satu persatu orang yang datang,
tetapi aku belum melihat dia. Aku berjalan tanpa tujuan dikerumunan orang banyak. ‘padahal ini hari
ulang tahun gue. Kenapa gue murung kaya gini sih’ gumamku dalam hati.
Tiba-tiba aku dikejutkan dengan sebuah amplop yang terletak dikursi taman
rumahku. Rasa penasaran menghampiriku, aku membuka amplop itu dan ternyata
isinya….
Happy Birthday Zara. Wish you all the
best… J
From Your Secret Admirer
‘Siapa nih?’ Aku
bingung siapa yang mengirimkan ini. Tiba-tiba seorang laki-laki bermata empat,
bertubuh tinggi, berkulit putih datang membawa mawar merah. Aku benar-benar
tahu ciri-ciri lelaki itu, tapi tidak mungkin dia. Sangat tidak mungkin. Lelaki
itu lama-lama semakin dekat denganku. Aku gugup. Oh Tuhan aku harus apa……
“Happy birthday Zara. Wish you all the best.
Selama ini kakak jadi secret admirer kamu”
kata dia. Aku diam mematung. Benar-benar diluar dugaan. “Kok diem?” tanyanya
penasaran. “Hhmm eng-engga kok kak..” jawabku. “Lalu?” “Yaaa.. selama ini juga
aku secret
admirernya kakak” “Waahh ternyata kita sama-sama secret admirer.
Oh ya nih buat kamu” sambil memberikan setangkai bunga mawarnya kepadaku dengan
senyuman manisnya.
Sekarang aku percaya kalau tidak ada penantian yang sia-sia:)
OKE hikmah yang dapat diambil dari cerpet
tersebut adalah "tidak ada penantian yang sia-sia"
Jadi intinya semuanya bakal bertemu dengan
jodohnya masing-masing (loh ga nyambung)._.
OK, SEE YOU NEXT TIME!!!!