15 The Ways You Hurt Me.

  1. Perkenalkan, aku seorang perempuan cuek yang belum pernah mengenal apa itu cinta. Tapi tenang, hidupku baik-baik saja. Sangat baik malah, karena hari-hariku ditemani oleh oppa-oppa drama korea. Jadi, aku sama sekali tidak kesepian. Walaupun mereka adalah hal yang fana, tapi aku bahagia.
  2. Kamu datang. Awalnya biasa saja, dan aku pun sama sekali tak peduli. Yang kupikirkan saat itu adalah “dasar pengganggu!!”. Tapi lama-lama aku menikmatinya. Aku mulai terbiasa oleh semua yang berhubungan denganmu. Parahnya, pertanyaan basa basimu itu lah yang selalu aku tunggu.
  3. Semuanya berubah. Aku mulai melupakan drama korea, karena ada kamu. Kamu lah bentuk nyata bahagiaku saat itu. Kalau boleh jujur, kamu orang pertama yang melukiskan warna dalam kanvas hidupku yang hampa. Kamu juga yang membuat ponselku berfungsi sebagaimana mestinya, tidak lagi ada ponsel yang rusak.
  4. Kita semakin dekat. Sangat dekat. Bahkan kedekatan kita banyak disalahartikan oleh teman-temanku. Dan kedekatan ini sesungguhnya menyakitiku dan mungkin menyakiti kekasihmu kalau dia tahu semua ini. Aku yang bodoh, harusnya aku sama sekali tidak mempersilahkan seseorang mengisi hatiku kalau dianya saja hatinya sudah berpenghuni.
  5. Ngomong-ngomong kekasihmu apa kabar? Sungguh, saat itu dikepalaku banyak pertanyaan seputar kamu dan dia. Apa yang membuatmu selalu mengabariku? Apa arti kedekatan ini? Apa arti semua perhatianmu ini? Apa? Padahal, kekasihmu adalah orang yang paling berhak kamu perlakukan semua itu. Apa jangan-jangan kamu butuh lebih dari satu?
  6. Keadaan diperparah saat kekasihmu meng-upload foto bersama kalian. Kulihat lengkungan senyum kalian yang sangat bahagia. Itu sangat-sangat-sangat menyakitiku. Bodoh. Aku bodoh telah menaruh harapan yang besar dengan seseorang yang jelas-jelas sudah memiliki bahagia lainnya.
  7. Dan, semua pertanyaanku terjawab saat kamu bilang “aku ingin punya sahabat perempuan yang selalu ada, disaat aku sedih atau senang”. Ya, sa-ha-bat. “Dasar bedebah, perlukah sahabat diperhatikan sebegitunya? Dikabari setiap hari? Bahkan untuk apa juga kamu izin denganku saat kamu ingin berkencan dengan pacarmu itu? Hah?!”
  8. Dari awal harusnya aku sudah tahu kalau dihatimu hanya ada kekasihmu. Dan aku hanya sebagai boneka papet yang kamu mainkan dikala kamu sedang bosan dan salah paham dengan kekasihmu itu. Aku itu hiburan hatimu untuk sesaat, bukan? Ya, aku memang tidak lebih dari itu.
  9. Tapi pada suatu hari, entah apa yang terjadi, kalian putus. Benar-benar putus. Foto bahagia kalian sudah dihapus. Bahkan, kalian saling mem-block akun social media satu sama lain. Entah aku harus senang atau sedih. Aku hanya berharap kalau putusnya kalian sama sekali tidak ada hubungannya denganku. 
  10. Kamu sudah sendiri sekarang. Jadi, apa salahnya aku berharap lagi? Harapan yang lebih besar. Aku benar-benar membuka hatiku untukmu. Aku membalas semua perhatianmu. Bahkan, aku berpikir kamu memiliki rasa yang sama denganku. Kalau aku pikir sekarang, aku perempuan paling bodoh saat itu.
  11. Saat aku sedang jatuh-jatuhnya denganmu, namun kenyataan mengatakan sebaliknya. Kamu kembali pada kekasihmu itu. Aku sangat-sangat-sangat terluka. Bodoh. Entah sudah berapa kali aku mengatakan diriku bodoh. Harusnya aku sadar kalau aku hanya rest area sebelum kamu melanjutkan perjalanan bahagiamu.
  12. Aku hancur. Aku terluka. Aku patah. Sial, bahagia yang aku kira nyata ini menyakitiku dengan sangat menyakitkan. Semua hal yang kamu berikan itu sangat berarti untukku. Kamulah yang pertama mengenalkan indahnya cinta dan kamu juga yang pertama menjatuhkanku. Tuhan, ternyata patah hati sesakit ini.
  13. Kini, aku kembali berjalan lirih. Menata satu persatu hati yang patah karenamu. Belum lagi kalau air mataku yang tiba-tiba jatuh. Ditambah kalau rindu dan bayanganmu yang muncul tanpa aba-aba. Sungguh sangat merepotkan. Aku hanya berharap aku bisa kembali menjadi aku yang bahagia karena drama korea. Secepatnya.
  14. Aku bahagia kalau kamu bahagia dengannya. Sayangnya, kalimat barusan adalah kalimat yang paling aku benci. Ah sudahlah. Selamat tinggal kamu. Jangan pernah muncul dihidupku lagi kalau niatmu itu tidak lebih dari sampah. Karena hati dan airmataku terlalu berharga untuk lelaki brengsek sepertimu.
  15. Terima kasih untuk segala yang pernah kamu berikan. Terima kasih telah menjadikanku istimewa dan perempuan beruntung walaupun hanya sebagai sahabat. You are really my bestfriend. 
Ah ya, satu lagi, terima kasih telah bersedia menjadi yang pertama sekaligus yang terburuk :)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Home.

Jogja.